Tanggal 26 Oktober 2024 lalu, Fakultas Kedokteran Universitas Pasundan (FK Unpas) menyelenggarakan program experiential learning dengan tema “Membangun Empati dan Pemahaman Klinis Melalui Pengalaman Pasien Kanker.” Acara yang diadakan di Aula lantai 6 kampus FK Unpas ini dihadiri oleh seluruh mahasiswa tahun pertama angkatan 2024, Tim Teaching Tahun 1, tenaga pendidikan, serta narasumber-narasumber ahli di bidangnya.
Menurut dr. Niken Puspa K., M.Kes., Koordinator Tahun 1, experiential learning merupakan suatu model pembelajaran yang mendorong mahasiswa untuk mengembangkan pengetahuan dan keterampilan mereka melalui pengalaman langsung. Dalam kegiatan ini, mahasiswa terlibat aktif dalam proses pembelajaran, terutama dalam memahami situasi dan kondisi yang dihadapi pasien. “Experiential learning memungkinkan mahasiswa untuk memperoleh pengalaman lapangan sebagai media pembelajaran. Hal ini bertujuan agar mereka dapat belajar langsung dari pasien kanker, memahami perjalanan penyakitnya, dan mengenali pentingnya peran tenaga kesehatan dalam perawatan pasien,” jelas dr. Niken.
Tema “Membangun Empati dan Pemahaman Klinis Melalui Pengalaman Pasien Kanker” dipilih dengan mempertimbangkan relevansi materi yang diajarkan pada blok Learning Skill Homeostasis (LSH) 1. Melalui tema ini, mahasiswa diajak untuk belajar tidak hanya secara teori, namun juga memahami emosi dan tantangan yang dihadapi oleh pasien kanker.
Kegiatan ini mengundang tiga narasumber utama: dr. Nur Melani Sari, Sp.A (K), M.Kes, seorang dokter spesialis anak; dr. Primal Sudjana, Sp.PD, K-PTI, FINASIM, MH.Kes., MMRS., PIA, seorang dokter spesialis penyakit dalam; dan Hani Hanafiah, seorang cancer survivor. Kehadiran mereka memberikan perspektif yang berbeda tentang penyakit kanker, baik dari sisi medis maupun pengalaman langsung sebagai penyintas kanker.
Kegiatan experiential learning ini berlangsung dengan sangat berkesan. Pengalaman yang dibagikan oleh para narasumber, terutama dari sudut pandang seorang penyintas kanker, membuat para mahasiswa merasakan apa yang dialami oleh pasien. Selain itu, materi yang diberikan sangat bermanfaat untuk memberikan pemahaman tentang cara dokter menyampaikan kabar yang kurang baik kepada pasien dan keluarganya. “Mahasiswa jadi bisa memahami bagaimana memberikan dukungan emosional yang sesuai ketika berhadapan dengan pasien yang membutuhkan perhatian lebih,” tambah dr. Niken.
Dalam kegiatan ini, seluruh mahasiswa tahun pertama, perwakilan dosen Tim Teaching tahun 1 serta tenaga pendidikan turut berpartisipasi aktif bersama para narasumber. Kolaborasi antara berbagai pihak ini memperkaya proses pembelajaran dan mempererat hubungan antara mahasiswa dan pengajar.
Setelah mengikuti kegiatan ini, diharapkan mahasiswa tidak hanya mendapatkan pengalaman belajar langsung, tetapi juga mampu melihat permasalahan yang ada di masyarakat secara lebih mendalam. Mereka diharapkan dapat mengidentifikasi akar masalah di lapangan, berempati pada pasien kanker, serta mengembangkan ide dan inovasi yang dapat diterapkan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat. Selain itu, kegiatan ini bertujuan agar mahasiswa dapat mencapai kompetensi yang sesuai dengan standar profesi dokter.
Experiential learning di FK Unpas tidak hanya menekankan pada teori dan keterampilan klinis, namun juga pada pembentukan karakter dan empati. Dengan pengalaman ini, mahasiswa diharapkan dapat menjadi dokter yang memiliki kompetensi klinis sekaligus rasa kemanusiaan yang tinggi, sesuai dengan standar profesi dan harapan masyarakat.