Dalam rangka menyambut Hari Kontrasepsi Sedunia yang akan jatuh pada 26 September, dr. Shellita Melanie Astuti Setiawan, M.Kes, selaku penanggung jawab Praktek Dokter Mandiri, bekerja sama dengan Fakultas Kedokteran Universitas Pasundan (FK Unpas), DPP KB, serta Ikatan Bidan Indonesia (IBI) Ranting Gede Bage, melaksanakan pelayanan Keluarga Berencana (KB) bagi masyarakat pada hari Selasa, 17 September 2026 di praktek mandiri dr. Shellita. Kegiatan ini bertujuan untuk melaksanakan pengabdian masyarakat sebagai bagian dari Tri Dharma Perguruan Tinggi, dengan melibatkan mahasiswa dan dosen FK Unpas, serta sejumlah bidan dan dokter.
dr. Shelitta menjelaskan bahwa kegiatan ini ditujukan untuk memberikan pelayanan KB kepada wanita usia reproduksi. “Kami bekerja sama dengan FK Unpas, DPP KB, dan IBI untuk memberikan pelayanan KB yang meliputi berbagai metode kontrasepsi. Ini adalah bagian dari Tridharma Perguruan Tinggi, yang melibatkan mahasiswa dan dosen FK Unpas dalam pengabdian masyarakat,” ujar dr. Shelitta.
Tema yang diusung pada kegiatan ini bertepatan dengan Hari Kontrasepsi Sedunia, di mana pelaksanaan pelayanan ini mencakup berbagai jenis kontrasepsi, mulai dari metode jangka pendek hingga jangka panjang seperti IUD, implan, pil KB, suntik, dan kondom. Tujuan utama dari kegiatan ini adalah untuk meningkatkan cakupan peserta KB dan mendukung upaya pencegahan stunting melalui pengendalian kehamilan yang lebih baik.
Dalam kegiatan ini, anggota IBI Ranting Gede Bage turut serta memberikan pelayanan KB secara gratis kepada masyarakat. “Pelayanan ini melibatkan bidan-bidan di tempat praktek mandiri seperti Bidan Puji, Bidan Saripah, dan Bidan Yati,” jelas Sarifah Sansudin, Ketua IBI Ranting Gede Bage. Selain itu, kegiatan ini juga didukung oleh DPP KB Kota Bandung yang menyediakan alat-alat kontrasepsi, sehingga pelayanan dapat dilakukan dengan lebih optimal dan tepat sasaran.
Susiawati Nurdjanah, seorang penyuluh KB Ahli Madya di Kecamatan Rancasari, juga menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan bagian dari program World Contraception Day (WCD) yang dicanangkan oleh Provinsi Jawa Barat. Kegiatan ini diadakan di beberapa tempat, termasuk di PMB Bidan Fudji Astuti dan UPT Puskesmas Cipamokolan. Pada kegiatan di PMB Bidan Fudji Astuti, telah dilayani 10 akseptor untuk metode kontrasepsi IUD dan implan.
“Kami menargetkan untuk melayani 50 akseptor dalam rentang waktu 10 hingga 20 September 2024. Kerja sama antara penyuluh KB, bidan mandiri, dan DPP KB sangat penting dalam kegiatan ini, sehingga kami dapat memberikan pelayanan secara gratis kepada masyarakat,” ujar Susiawati.
Baik dr. Shelitta maupun Sarifah Sansudin berharap bahwa kegiatan ini dapat terus berlangsung secara berkesinambungan. “Harapan saya, semoga pelayanan KB ini dapat terus dilaksanakan secara rutin, agar masyarakat mendapatkan pelayanan kesehatan reproduksi yang memadai dan program KB bisa berjalan dengan baik,” tutup dr. Shelitta.
Kegiatan pengabdian masyarakat ini tidak hanya memberikan manfaat bagi masyarakat yang membutuhkan, tetapi juga menjadi wujud nyata dari kerja sama antara institusi pendidikan, pemerintah, dan tenaga kesehatan dalam mendukung program-program nasional terkait keluarga berencana dan kesehatan reproduksi.