Mahasiswa FK UNPAS Berdayakan Masyarakat dalam Mengatasi Hipertensi Melalui Program SiPATUH

Mahasiswa FK UNPAS Berdayakan Masyarakat dalam Mengatasi Hipertensi Melalui Program SiPATUH

Hipertensi merupakan masalah kesehatan yang serius dan semakin meningkat prevalensinya, terutama di kalangan usia produktif. Rendahnya kepatuhan pasien dalam menjalani pengobatan hipertensi berdampak negatif pada status kesehatan, meningkatkan risiko komplikasi, dan membebani sistem kesehatan. Untuk mengatasi hal ini, mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Pasundan (FK UNPAS) menjalankan program pemberdayaan masyarakat bernama SiPATUH (Sistem Pemberdayaan dan Pemantauan Kepatuhan Pengobatan Hipertensi) sebagai bagian dari kegiatan lapangan mata kuliah Pengantar Kesehatan Masyarakat (PHEP) 7.

Sitti Khadijah Rakhmannia, dr., M.PH, Kepala Departemen Ilmu Kesehatan Masyarakat (IKM) FK UNPAS, menjelaskan bahwa program SiPATUH berfokus pada peningkatan kepatuhan pengobatan hipertensi pada kelompok usia produktif di Kota Bandung. “Pilihan tema ini didasari oleh tingginya prevalensi hipertensi di Kota Bandung, terutama pada kelompok usia produktif, yang diiringi rendahnya kepatuhan pasien dalam menjalani pengobatan,” ungkapnya.

Program SiPATUH bertujuan untuk meningkatkan keterampilan mahasiswa dalam mengkaji permasalahan kesehatan di masyarakat, menganalisis akar masalah, dan mengembangkan proyek intervensi yang bermuatan pemberdayaan masyarakat. Tema kegiatan ini berfokus pada pengelolaan kepatuhan pengobatan hipertensi pada kelompok usia produktif di Kota Bandung, mengingat tingginya prevalensi hipertensi dan rendahnya kepatuhan pengobatan di wilayah tersebut.

Kegiatan lapangan SiPATUH dilaksanakan pada bulan Oktober dan November 2024 di Kelurahan Cibangkong (wilayah binaan Puskesmas Ibrahim Adjie) dan Kelurahan Dungus Cariang (wilayah binaan Puskesmas Garuda) di Kota Bandung. Kedua wilayah ini dipilih karena memiliki populasi pasien hipertensi yang tidak patuh pengobatan cukup tinggi.

Pelaksanaan program SiPATUH melibatkan berbagai pihak, termasuk mahasiswa tingkat 4, dosen PHEP dan tim peneliti departemen IKM, Puskesmas Garuda dan Ibrahim Adjie, kader kelurahan Cibangkong dan Dungus Cariang, serta masyarakat di kedua kelurahan tersebut. Kegiatan ini diawali dengan pelatihan kader selama satu hari, dilanjutkan dengan kunjungan rumah ke rumah yang dilakukan oleh kader, dosen, dan mahasiswa sarjana kedokteran tingkat akhir.

Program SiPATUH menerapkan sistem “jemput bola” untuk menjangkau kelompok usia produktif yang sulit dijangkau dalam kegiatan upaya kesehatan masyarakat. Harapannya, program ini dapat menjadi proses experiential learning yang baik bagi mahasiswa, memberikan mereka kesempatan untuk mengembangkan intervensi kesehatan berbasis bukti dan penelitian, serta meningkatkan empati dan kepedulian mereka terhadap masalah kesehatan masyarakat.

Program SiPATUH merupakan contoh nyata dari upaya FK UNPAS dalam memberdayakan masyarakat untuk mengatasi masalah kesehatan yang dihadapi. Dengan melibatkan berbagai pihak dan menerapkan strategi yang tepat, program ini diharapkan dapat meningkatkan kepatuhan pengobatan hipertensi di kalangan usia produktif, serta meningkatkan kualitas hidup dan kesehatan masyarakat di Kota Bandung.

dr. Sitti berharap program SiPATUH dapat menjadi proses experiential learning yang baik bagi mahasiswa, memberikan mereka kesempatan untuk mengembangkan intervensi kesehatan berbasis bukti dan penelitian, serta meningkatkan empati dan kepedulian mereka terhadap masalah kesehatan masyarakat. “Melalui program ini, mahasiswa diharapkan dapat mengasah keterampilan dan komunikasi, serta mengembangkan kemampuan mereka dalam mengkaji permasalahan kesehatan di masyarakat,” tuturnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

× Hubungi Kami