BANDUNG, unpas.ac.id – Menyembelih hewan kurban saat Hari Raya Idul Adha sudah menjadi tradisi bagi setiap umat Muslim yang mampu melaksanakannya. Penyembelihan hewan kurban menjadi lambang keikhlasan dan kepatuhan kepada Allah SWT. Biasanya hewan kurban yang disembelih adalah sapi, unta, kambing atau domba. Namun daging kambing tetap menjadi favorit bagi sebagian orang saat Idul Adha.
Banyak nutrisi yang terkandung di dalam kambing, seperti protein, lemak, kalium, zat besi, kalsium, zinc, selenium, fosfor, folat, vitamin B, vitamin E dan vitamin K. Namun daging ini juga merupakan sumber lemak jenuh. Kalau dikonsumsi dalam jumlah berlebihan, dapat meningkatkan kadar kolesterol jahat dalam tubuh.
Jika kadar kolesterol meningkat, akan sangat berbahaya apabila dikonsumsi oleh penderita penyakit hipertensi atau tekanan darah tinggi. Diketahui, dalam 100gr daging kambing mengandung lemak total 9,2gr dan kolestrol 70mg.
Dosen Fakultas Kedokteran Universitas Pasundan dr.Mia Miranda, M.Kes, Sp.GK menjelaskan daging kambing memiliki serat lebih kecil dibandingkan daging sapi. “Daging kambing memiliki ciri yang khas. Yakni hampir tidak memiliki lemak di bawah kulit. Kelebihan lemaknya ditimbun sebagai lemak yang tersebar diantara serat daging,” terangnya.
Berikut ini perbedaan komposisi daging kambing dan sapi per 100 gram:
Daging Kambing
Kalori (kal) 154,00
Protein (g) 16,60
Lemak (g) 9,20
Karbohidrat (g) 0
Kalsium (mg) 11,00
Fosfor (mg) 124,00
Besi (mg) 1,00
Vitamin A (SI) 0
Vitamin B1 (mg) 0,09
Vitamin C (mg) 0
Air (g) 70,30
Daging Sapi
Kalori (kal) 207,00
Protein (g) 18,80
Lemak (g) 14,00
Karbohidrat (g) 0
Kalsium (mg) 11,00
Fosfor (mg) 170,00
Besi (mg) 2,80
Vitamin A (SI) 30,00
Vitamin B1 (mg) 0,08
Vitamin C (mg) 0
Air (g) 66,00
Lalu bolehkan penderita hipertensi konsumsi daging kambing? dr. Mia mengatakan tentu saja boleh. Asalkan memperhatikan hal berikut ini:
Perhatikan porsi makan, jangan berlebihan dalam mengkonsumsi daging
Pemasakan harus diperhatikan. Gunakan teknik memasak yang tidak terlalu menggunakan banyak garam dan lemak (santan, margarin).
Masukkan porsi buah dan sayur yang cukup dalam menu makan.
Minum air putih harus cukup sesuai kebutuhan harian. (Rani)