Benarkah Jogging Bisa Menghilangkan Stres? Dosen FK Unpas Ungkap Faktanya

Benarkah Jogging Bisa Menghilangkan Stres? Dosen FK Unpas Ungkap Faktanya

BANDUNG, unpas.ac.id — Jogging merupakan salah satu olahraga aerobik yang paling mudah dilakukan sehari-hari. Sama seperti kegiatan olahraga fisik lainnya, bila dilakukan dengan dosis yang tepat maka jogging akan menimbulkan efek. Yakni meningkatkan dopamin dan menurunkan kortisol.

Dosen Fakultas Kedokteran Universitas Pasundan dr. Sandy Armandha Adianto Djojosugito, Sp.OT, M.Kes., AIFO menjelaskan meningkatnya dopamin akan memberikan efek yang cukup positif terhadap mood seseorang, perasaan puas, gembira, bersemangat dan lain-lain.

”Jogging untuk menghilangkan stres, saya kira bisa saja. Namun seperti mekanisme fight or flight. Saran saya untuk menghilangkan stres, sebaiknya dipecahkan sumber masalah stresnya (fight). Hal ini karena bila hanya mengalihkan ke kegiatan lain untuk sekedar melupakan sesaat (flight), stres tersebut akan datang kembali,” jelasnya.

Ia menyampaikan jogging mempunyai manfaat jika dilakukan secara rutin serta diimbangi dengan gizi atau nutrisi yang cukup dan istirahat yang cukup. Manfaatnya yaitu penurunan massa lemak, menguatnya otot-otot yang mengakomodir kegiatan jogging seperti otot betis, otot paha, otot panggul, dan otot diafragma, meningkatkan hormon dopamin, yang dapat membantu mood.

”Hal lain selain fisiologis tubuh adalah dapat membentuk komunitas baru, membuat diri menjadi disiplin dalam berolahraga, dan juga dapat merubah penampilan menjadi lebih baik dan percaya diri,” terangnya.

Durasi Jogging Bagi Pemula
dr. Sandy menyarankan bagi pemula, jogging dalam sehari sebaiknya dilakukan sebanyak satu kali sehari. Sebab dibutuhkan waktu untuk istirahat bagi tubuh dalam meregenerasi sel dan tenaga. Adapun dalam seminggu, setidaknya untuk yang pemula disarankan untuk jogging setidaknya dua kali seminggu dengan durasi 30-40 menit.

”Ketika tubuh sudah bisa beradaptasi, maka secara progresif atau bertahap, frekuensi bisa ditingkatkan menjadi 3-4 kali seminggu. Target bisa diubah menjadi jarak yang ditempuh,” katanya.

Namun, ia menyarankan harus meluangkan waktu untuk recovery. Sebab bila dilakukan cukup sering (setiap hari) dan berdurasi lama seperti target terlalu jauh, atau waktu terlalu lama maka risiko cedera akan timbul.

”Pada dasarnya jogging dapat dilakukan kapan saja, namun bila ditanya preference waktu, saya menyarankan saat pagi hari. Pada waktu ini cuaca sudah tidak terlalu panas. Jogging bisa dilakukan di luar lintasan olahraga, seperti di jalan-jalan umum, pada waktu pagi hari lalu lintas masih tidak padat. Sehingga kadar polusi masih rendah, sehingga cukup baik untuk menghirup udara ketika berjogging,” tandasnya. (Rani)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

× Hubungi Kami